Dari Abu Sa’id al-Khudri radliyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ
“Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan
cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul ‘atiq.” (Sunan
Ad-Darimi, no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim serta
dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no.
736)
Dalam riwayat lain masih dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu,
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ أَضَآءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ
“Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan
dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum’at.” (HR. Al-Hakim: 2/368
dan Al-Baihaqi: 3/249. Ibnul Hajar mengomentari hadits ini dalam Takhrij
al-Adzkar, “Hadits hasan.” Beliau menyatakan bahwa hadits ini adalah
hadits paling kuat tentang surat Al-Kahfi. Syaikh Al-Albani
menshahihkannya dalam Shahih al-Jami’, no. 6470)
Saudaraku seiman, sesungguhnya ada salah satu surah dalam Al Qur’an yang
memiliki keutamaan dan dilengkapi dalil. Surah tersebut adalah surah Al
Mulk.
Akan kita saksikan nantinya bahwa surat Al Mulk memiliki fadhilah luar
biasa yaitu untuk mencegah siksa kubur dan mudahnya mendapatkan syafa’at
setelah kematian. Tentu saja hal ini mesti kita tinjau terlebih dahulu
keshahihan hadits-haditsnya. Semoga sajian ini bermanfaat.
Hadits Pertama
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَبَّاسٍ الْجُشَمِىِّ عَنْ أَبِى
هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ إِنَّ سُورَةً
مِنَ الْقُرْآنِ ثَلاَثُونَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ
وَهِىَ سُورَةُ تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, telah menceritakan
pada kami Muhammad bin Ja’far, telah menceritakan kepada kami Syu’bah,
dari Qotadah, dari ‘Abbas Al Jusyamiy, dari Abu Hurairah, dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Ada suatu surat dari al
qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafa’at
bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu: “Tabaarakalladzii
biyadihil mulku… (surat Al Mulk)” (HR. Tirmidzi no. 2891, Abu Daud no.
1400, Ibnu Majah no. 3786, dan Ahmad 2/299).
Asy Syaukani rahimahullah mengatakan, “’Abbas Al Jusyamiy tidak
diketahui mendengar hadits dari Abu Hurairah. Akan tetapi Ibnu Hibban
menyebutkan perowi tersebut dalam Ats Tsiqqot. Hadits tersebut memiliki
syahid (penguat) dari hadits yang shahih dari Anas, dikeluarkan oleh Ath
Thobroni dalam Al Kabir dengan sanad yang shahih.” (Nailul Author
2/227)
Penilaian hadits:
Abu ‘Isa Muhammad bin ‘Isa At Tirmidzi dalam Al Jaami’ Ash Shohih Sunan At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits tersebut hasan.
Abul ‘Abbas Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Al Fatawa (22/277) mengatakan bahwa hadits tersebut shahih.
Muhammad bin ‘Ali Asy Syaukani dalam Nailul Author (2/227) mengatakan
bahwa hadits tersebut memiliki penguat dengan sanad yangshahih.
Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Jaami’ (2091) mengatakan bahwa hadits tersebut hasan.
Syaikh Musthofa Al ‘Adawi mengatakan bahwa hadits tersebut tidak shahih.
Karena yang mentsiqohkan ‘Abbas Al Jusyamiy hanyalah Ibnu Hibban, tidak
yang lainnya. Sedangkan Ibnu Hibban sudah terkenal sebagai orang yang
mutasahil (bermudah-mudahan dalam mentsiqohkan). Namun ada beberapa
atsar yang menguatkan hadits ini. (Lihat At Tashil li Ta’wilit Tanzil
Juz-u Tabarok, hal. 64)
Hadits kedua
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِى الشَّوَارِبِ
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ عَمْرِو بْنِ مَالِكٍ النُّكْرِىُّ عَنْ أَبِيهِ
عَنْ أَبِى الْجَوْزَاءِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ ضَرَبَ بَعْضُ
أَصْحَابِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- خِبَاءَهُ عَلَى قَبْرٍ وَهُوَ
لاَ يَحْسِبُ أَنَّهُ قَبْرٌ فَإِذَا فِيهِ إِنْسَانٌ يَقْرَأُ سُورَةَ
تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ حَتَّى خَتَمَهَا فَأَتَى النَّبِىَّ
-صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى ضَرَبْتُ
خِبَائِى عَلَى قَبْرٍ وَأَنَا لاَ أَحْسِبُ أَنَّهُ قَبْرٌ فَإِذَا فِيهِ
إِنْسَانٌ يَقْرَأُ سُورَةَ تَبَارَكَ الْمُلْكُ حَتَّى خَتَمَهَا. فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « هِىَ الْمَانِعَةُ هِىَ
الْمُنْجِيَةُ تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ». قَالَ أَبُو عِيسَى
هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ. وَفِى الْبَابِ عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Asy
Syawarib telah menceritakan kepada kami Yahya bin ‘Amru bin Malik An
Nukri dari Ayahnya dari Abul Jauza` dari Ibnu Abbas, ia berkata;
“Sebagian sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammembuat kemah di
atas pemakaman, ternyata ia tidak mengira jika berada di pemakaman,
tiba-tiba ada seseorang membaca surat Tabaarokalladzi bi yadihil mulk
(Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan) “, sampai
selesai. Kemudian dia datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
dan berkata; “Wahai Rasulullah sesungguhnya, aku membuat kemahku di atas
kuburan dan saya tidak mengira jika tempat tersebut adalah kuburan,
kemudian ada seseorang membaca surat Tabarok (surat) Al Mulk sampai
selesai, ”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia adalah
penghalang, dia adalah penyelamat yang menyelamatkannya dari siksa
kubur.” Abu Isa (At Tirmidzi) berkata; Dari jalur ini, hadits ini hasan
gharib. Dan dalam bab ini, ada hadits dari Abu Hurairah. (HR. Tirmidzi
no. 2890)
Dalam hadits ini terdapat perowi dho’if yaitu Yahya bin Amru bin Malik.
Yahya bin Ma’in, Abu Zur’ah, Abu Daud dan An Nasai menilainya dho’if.
(Tahdzibul Kamal, 20/182)
Penilaian hadits:
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini dho’if sebagaimana dalam Dho’iful Jaami’ (6101).
Syaikh Musthofa Al ‘Adawi mengatakan bahwa sanad hadits ini dho’if. (Lihat At Tashil li Ta’wilit Tanzil Juz-u Tabarok, hal. 64)
Hadits ketiga
حَدَّثَنَا هُرَيْمُ بْنُ مِسْعَرٍ – تِرْمِذِىٌّ – حَدَّثَنَا الْفُضَيْلُ
بْنُ عِيَاضٍ عَنْ لَيْثٍ عَنْ أَبِى الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ أَنَّ
النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ لاَ يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ (الم
تَنْزِيلُ) وَ (تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ ). قَالَ أَبُو
عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ رَوَاهُ غَيْرُ وَاحِدٍ عَنْ لَيْثِ بْنِ أَبِى
سُلَيْمٍ مِثْلَ هَذَا. وَرَوَاهُ مُغِيرَةُ بْنُ مُسْلِمٍ عَنْ أَبِى
الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- نَحْوَ
هَذَا. وَرَوَى زُهَيْرٌ قَالَ قُلْتُ لأَبِى الزُّبَيْرِ سَمِعْتَ مِنْ
جَابِرٍ فَذَكَرَ هَذَا الْحَدِيثَ. فَقَالَ أَبُو الزُّبَيْرِ إِنَّمَا
أَخْبَرَنِيهِ صَفْوَانُ أَوِ ابْنُ صَفْوَانَ وَكَأَنَّ زُهَيْرًا
أَنْكَرَ أَنْ يَكُونَ هَذَا الْحَدِيثُ عَنْ أَبِى الزُّبَيْرِ عَنْ
جَابِرٍ.
Telah menceritakan kepada kami Huraim bin Mis’ar At Tirmidzi telah
menceritakan kepada kami Al Fadhl bin Iyadh dari Laits dari Abu Az
Zubair dari Jabir bahwa, “Tidaklah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
tidur hingga beliau membaca Alif laam miim tanzil (surat As Sajdah) dan
Tabarokalladzi bi yadihil mulk (surat Al Mulk).”
Abu Isa (At Tirmidzi) berkata, “Hadits ini diriwayatkan oleh beberapa
perawi dari Laits bin Abu Sulaim seperti ini, dan diriwayatkan pula oleh
Mughirah bin Muslim dari Abu Az Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam seperti ini. Zuhair meriwayatkan, katanya; “Aku
bertanya kepada Abu Zubair; “Apakah kamu mendengar dari Jabir?” Ia pun
menyebut hadits ini. Abu Az Zubair mengatakan; Hanya Shafwan atau Ibnu
Shafwan yang mengabarkannya kepadaku. Sepertinya Zuhair mengingkari
hadits ini dari Abu Az Zubair dari Jabir.
Penilaian hadits:
Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan bahwa hadits ini ghorib dan ada dua
‘illah (cacat), yaitu Abu Az Zubair, (seorang perowi mudallis ) yang
meriwayatkan dengan mu’an’an dan dho’ifnya Al Laits.(Nataij Al Afkar,
3/265)
Syaikh Musthofa Al ‘Adawi mengatakan bahwa hadits ini terdapat ‘illah
(cacat). Laits bin Abu Sulaim adalah seorang perowi yang dho’if karena
seringnya ia keliru. Juga Abu Az Zubair dinilai sebagai seorang perowi
mudallis. Sedangkan di sini ia tidak gunakan lafazh mendengar, namun
menggunakan lafazh ‘an (=dari), maka sanad hadits tersebut dho’if.
(Lihat At Tashil li Ta’wilit Tanzil Juz-u Tabarok, hal. 64)
Hadits keempat
أخبرنا عبيد الله بن عبد الكريم وقال حدثنا محمد بن عبيد الله أبو ثابت
المدني قال حدثنا بن أبي حازم عن سهيل بن أبي صالح عن عرفجة بن عبد الواحد
عن عاصم بن أبي النجود عن زر عن عبد الله بن مسعود قال : من قرأ { تبارك
الذي بيده الملك } كل ليلة منعه الله بها من عذاب القبر وكنا في عهد رسول
الله صلى الله عليه و سلم نسميها المانعة وإنها في كتاب الله سورة من قرأ
بها في كل ليلة فقد أكثر وأطاب
Telah menceritakan pada kami ‘Ubaidullah bin ‘Abdil Karim, ia berkata,
telah menceritakan pada kami Muhammad bin ‘Ubaidillah Abu Tsabit Al
Madini, ia berkata, telah menceritakan pada kami Ibnu Abi Hazim, dari
Suhail bin Abi Sholih, dari ‘Arfajah bin ‘Abdul Wahid, dari ‘Ashim bin
Abin Nujud, dari Zarr, dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata,
“Barangsiapa membaca “Tabarokalladzi bi yadihil mulk” (surat Al Mulk)
setiap malam, maka Allah akan menghalanginya dari siksa kubur. Kami di
masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menamakan surat tersebut
“al Mani’ah” (penghalang dari siksa kubur). Dia adalah salah satu surat
di dalam Kitabullah. Barangsiapa membacanya setiap malam, maka ia telah
memperbanyak dan telah berbuat kebaikan.” (HR. An Nasai dalam Al Kabir
6/179 dan Al Hakim. Hakim mengatakan bahwa sanad hadits tersebut shahih)
Riwayat di atas mauquf, hanya perkataan ‘Abdullah bin Mas’udradhiyallahu ‘anhu.
Penilaian hadits:
Hakim mengatakan bahwa sanad hadits tersebut shahih. Sebagaimana
dinukilkan oleh Al Mundziri dalam At Targhib wa At Tarhib (2/294).
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits tersebut hasan sebagaimana dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib (1589).
Kesimpulan Pembahasan Hadits
Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa riwayat yang paling kuat
yang membicarakan keutamaan surat Al Mulk adalah riwayat terakhir dari
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Riwayat tersebut bukanlah sabda Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun hanya perkataan Ibnu Mas’ud
radhiyallahu ‘anhu. Keutamaan surat Al Mulk yang disebutkan dalam
riwayat Ibnu Mas’ud adalah:
Surat Al Mulk disebut dengan surat al Mani’ah, yaitu penghalang dari siksa kubur jika rajin membacanya di malam hari.
Membaca surat Al Mulk di malam hari adalah suatu kebaikan.
Catatan penting yang mesti diperhatikan:
Keutamaan surat ini bisa diperoleh jika seseorang rajin membacanya
setiap malamnya, mengamalkan hukum-hukum yang terkandung di dalamnya,
mengimani berbagai berita yang disampaikan di dalamnya.
Dalam Riwayat Abu Dawud Tentang Keutamaan Surat Al Mulk
عن أبي هريرة، عن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال: سورة من
القرأن، ثلاثون اية؛ تَشْفَعُ لصاحبها حتى يُغْفَرَ له: تبارك الذي بيده
الملك. (رواه أبو داود واللفظ له, والترمذي وغيرهما، وصححه ابن حبان
والحاكم والذهبي، وحسنه الترمذي والألباني)ـ
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Satu surat dalam Alquran (yang terdiri dari) tiga puluh ayat (pada hari
kiamat) akan memberi syafaat (dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala)
bagi orang yang selalu membacanya (dengan merenungkan artinya) sehingga
Allah mengampuni (dosa-dosa)nya, (yaitu surat Al-Mulk): “Maha Suci Allah
Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan/kekuasaan, dan Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu”. Dalam riwayat lain: “…sehingga dia dikeluarkan
dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga.” (HR. Abu Dawud no. 1400,
At-Tirmidzi no. 2891, Ibnu Majah no. 3786, Ahmad 2:299, dan Al-Hakim no.
2075 dan 3838, dinyatakan shahih oleh Imam Al-Hakim dan disepakati oleh
Imam Adz-Dzahabi, serta dinyatakan hasan oleh imam At-Tirmidzi dan
syaikh Al-Albani).
Hadis yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan membaca surat ini
secara kontinyu, karena ini merupakan sebab untuk mendapatkan syafaat
dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla. (Faidhul Qadir, 2:453)
Hadis ini semakna dengan hadis lain dari Anas bin Malik radhiallahu
‘anhu bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Satu surat dalam Alquran yang hanya (terdiri dari) tiga puluh ayat akan
membela orang yang selalu membacanya (di hadapan Allah Subhanahu wa
Ta’ala) sehingga dia dimasukkan ke dalam surga, yaitu surat: “Maha Suci
Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan/kekuasaan.”
(HR. Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jamul Ausath no. 3654 dan Al-Mu’jamush
Shagir no. 490, dinyatakan shahih oleh Al-Haitsami dan Ibnu Hajar
dinukil dalam kitab Faidhul Qadir 4:115 dan dinyatakan hasan oleh Syaikh
Al-Albani dalam Shahihul Jaami’ish Shagir no. 3644).
Beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadis ini:
– Keutamaan dalam hadis ini diperuntukkan bagi orang yang selalu membaca
surat Al-Mulk dengan secara kontinyu disertai dengan merenungkan
kandungannya dan menghayati artinya. (Faidhul Qadir, 4:115).
– Surat ini termasuk surat-surat Alquran yang biasa dibaca oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum tidur di malam hari,
karena agungnya kandungan maknanya. (HR At-Tirmidzi no. 2892 dan Ahmad
3:340, dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no.
585).
– Sebagian dari ulama ahli tafsir menamakan surat ini dengan
penjaga/pelindung dan penyelamat (dari azab kubur). (Tafsir al-Qurthubi,
18:205). Akan tetapi penamaan ini disebutkan dalam hadis yang lemah.
(Dha’ifut Targibi wat Tarhib, no. 887).
– Alquran akan memberikan syafaat (dengan izin Allah) bagi orang yang
membacanya (dengan menghayati artinya) dan mengamalkan isinya (Bahjatun
naazhirin, 2:240), sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam: “Bacalah Alquran, karena sesungguhnya bacaan Alquran itu akan
datang pada hari kiamat untuk memberi syafaat bagi orang-orang yang
membacanya (sewaktu di dunia).” (HR. Muslim no. 804).
Dalam Riwayat Lain Dijelaskan
عن أنس بن مالك قال، قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: سورة من القرآن،
ما هي إلا ثلاثون آية، خاصمت عن صاحبها حتى أدخلته الجنة، و هي تبارك.
(رواه الطبراني في المعجم الأوسط وحسنه الألباني في صحيح الجامع)ـ
Anas bin Malik mengatakan, Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam
bersabda: “Ada surat dari Alqur’an, ia hanya terdiri dari 30 ayat, Surat
tersebut dapat membela ‘temannya’ sehingga memasukkannya ke surga,
yaitu: Surat Tabarok“. (HR. Thobaroni dalam Mu’jamul Ausath, dan
dihasankan oleh Albani dalam Shohihul Jami’)
عَنْ جَابِرٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ
لَا يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ الم تَنْزِيلُ وَتَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ
الْمُلْكُ. (رواه أحمد والترمذي وغيرهما وصححه الألباني)ـ
Dari Jabir, sesungguhnya Nabi -shollallohu alaihi wasalam- tidak pernah
tidur (malam) sehingga ia membaca surat Alif lam mim tanzil (biasa
disebut Surat as-Sajdah) dan surat Tabarokalladi bi yadihil mulk (biasa
disebut surat al-Mulk). (HR. Ahmad, at-Tirmidzi dan yang lainnya,
dihasankan oleh Albani)
عَنْ وَاثِلَةَ بْنِ الْأَسْقَعِ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أُعْطِيتُ مَكَانَ التَّوْرَاةِ السَّبْعَ،
وَأُعْطِيتُ مَكَانَ الزَّبُورِ الْمَئِينَ، وَأُعْطِيتُ مَكَانَ
الْإِنْجِيلِ الْمَثَانِيَ، وَفُضِّلْتُ بِالْمُفَصَّلِ. (رواه أحمد وحسنه
الألباني والأرناؤوط)ـ
Dari Waatsilah ibnul Asqo’, sesungguhnya Nabi -shollallohu alaihi
wasallam- bersabda: “Aku telah dikaruniai Assab’u yang sebanding dengan
kitab Taurat, aku juga diberi Alma’in yang sebanding dengan kitab Zabur,
aku juga diberi Almatsani yang sebanding dengan kitab Injil, dan aku
dikaruniai kelebihan dengan Almufash-shol” (HR. Ahmad, dan dihasankan
oleh Albani dan Al-Arnauth)
Fadhilah Surat Almulk bisa diraih oleh mereka yang banyak membacanya,
terutama di waktu malam menjelang tidur, Jadi tidak tepat kalau
dikatakan bahwa keutamaan tersebut hanya khusus bagi mereka yang
menghafalnya saja.
Waktu untuk membaca Surat Almulk ini bisa kapan saja, akan tetapi
Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- biasa membacanya saat menjelang
tidur malam.
Melihat keterangan hadits-hadits di atas kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa memperbanyak membaca Surat Almulk dapat menghindarkan seseorang
dari siksa kubur dan siksa neraka.
Perlu kami ingatkan di sini, bahwa banyak sekali hadits-hadits tentang
keutamaan surat Alqur’an yang dhoif (lemah) bahkan maudhu’ (palsu). Oleh
karena itu, hendaklah kita berhati-hati dalam menerima keterangan
tentang keutamaan surat Alqur’an, agar kita tidak terjatuh dalam amalan
bid’ah dan kepercayaan yang tak berdasar. Hendaklah kita tidak
mengamalkan hadits, kecuali telah jelas keshohihannya…
Wallohu A'lam Bishshowab
Caesars Palace Casino & Spa - Mapyro
BalasHapusFind the best prices on Caesars Palace Casino 김천 출장마사지 & 양산 출장샵 Spa in Glendale, AZ near Maricopa. We 세종특별자치 출장마사지 offer slot machines, live entertainment, dining and 안산 출장안마 spa services, 삼척 출장안마 and