Sabtu, 23 Januari 2016

Kumpulan Doa sesuai dengan Al-Quran dan Al-Hadits


Kumpulan doa berikut ini merupakan doa-doa yang tidak diragukan keshahihannya karena bersumberkan Al-Quran dan Hadits, dua sumber utama ajaran Islam.

Free E-Book kumpulan doa berupa file pdf berisi tidak kurang dari 120 doa harian Muslim, mulai doa bangun tidur hingga beberapa adab dan kebaikan doa. Dibahas pula Keutamaan Doa & Dzikir.

1    Bacaan ketika bangun dari tidur
2    Do’a ketika mengenakan pakaian
3    Do’a mengenakan pakaian baru
4    Do’a untuk orang yang mengenakan pakaian baru
5    Bacaan ketika menaggalkan pakaian
6    Doa masuk WC
7    Doa keluar dari WC
8    Bacaan sebelum wudhu’
9    Bacaan setelah wudhu’
10    Bacaan ketika keluar rumah
11    Bacaan apabila masuk rumah
12    Do’a pergi ke masjid
13    Do’a masuk masjid
14    Do’a keluar dari masjid
15    Bacaan ketika mendengar adzan
16    Do’a istiftah
17    Do’a ruku’
18    Do’a bangun dari ruku’
19    Do’a sujud
20    Do’a duduk antara dua sujud
21    Do’a sujud tilawah
22    Tasyahud
23    Membaca shalawat Nabi  setelah tasyahud
24    Do’a setelah tasyahud akhir sebelum salam
25    Dzikir setelah shalat
26    Do’a shalat istikharah
27    Dzikir pagi dan petang
28    Dzikir menjelang tidur
29    Do’a jika terbangun pada malam hari
30    Do’a apabila ada yang menakutkan dalam tidur
31    Apa yang dilakukan jika bermimpi buruk
32    Do’a qunut witir
33    Dzikir setelah salam shalat witir
34    Do’a saat gundah dan berduka
35    Do’a untuk kesedihan yang mendalam
36    Do’a saat bertemu musuh dan penguasa
37    Do’a saat takut menghadapi  penguasa dzalim
38    Do’a atas musuh
39    Do’a saat takut terhadap suatu kaum/ kelompok
40    Do’a bagi yang mengalami keraguan dalam iman
41    Do’a agar dapat melunasi hutang
42    Do’a saat ragu dalam shalat dan bacaannya
43    Do’a orang yang mengalami kesulitan
44    Ucapan orang yang melakukan dosa
45    Do’a mengusir setan dan bisikannya
46    Do’a saat mengalami sesuatu yang tidak diinginkan
47    Ucapan bagi orang yang mendapatkan kelahiran dan jawabannya
48    Do’a perlindungan bagi anak
49    Do’a kepada orang yang sakit
50    Keutamaan mengunjungi orang sakit
51    Do’a orang sakit yang tidak bisa sembuh
52    Membimbing (talqin) orang yang sekarat
53    Do’a saat terkena musibah
54    Do’a saat memejamkan mata mayat
55    Do’a shalat jenazah
56    Do’a untuk mayat anak kecil
57    Do’a ta’ziah
58    Bacaan saat memasukkan mayat ke liang kubur
59    Do’a setelah mayat dimakamkan
60    Do’a ziarah kubur
61    Do’a apabila ada angin ribut
62    Do’a saat mendengar petir
63    Do’a untuk minta hujan
64    Do’a apabila hujan turun
65    Bacaan setelah hujan turun
66    Do’a agar hujan berhenti
67    Do’a melihat bulan sabit
68    Do’a ketika berbuka bagi orang yang berpuasa
69    Do’a sebelum makan
70    Do’a setelah makan
71    Do’a tamu untuk orang yang menjamu makan
72    Do’a untuk orang yang memberi minum
73    Do’a apabila berbuka di rumah orang lain
74    Do’a orang yang berpuasa apabila diajak makan
75    Ucapan orang yang puasa bila dicaci
76    Do’a apabila melihat permulaan buah
77    Do’a ketika bersin
78    Bacaan bila orang kafir bersin kemudian memuji Allah
79    Do’a kepada pengantin
80    Do’a pengantin kepada dirinya
81    Do’a sebelum bersetubuh
82    Do’a ketika marah
83    Do’a apabila melihat orang yang mengalami cobaan
84    Bacaan dalam majelis
85    Do’a pelebur dosa majelis
86    Do’a kepada orang yang berkata: Ghafarallaahu laka
87    Do’a untuk orang yang berbuat kebaikan padamu
88    Cara menyelamatkan diri dari Dajjal
89    Do’a kepada orang berkata: Aku mencintaimu karena Allah
90     Do’a kepada orang yang menawarkan hartanya untukmu
91    Do’a untuk orang yang meminjami ketika membayar hutang
92    Do’a agar terhindar dari syirik
93    Do’a untuk orang yang mengatakan: Baarakallahu fiika
94    Do’a menolak firasat buruk / sial
95    Do’a naik kendaraan
96    Do’a bepergian
97    Do’a masuk desa atau kota
98    Do’a masuk pasar
99    Do’a apabila binatang tunggangan tergelincir
100    Do’a musafir kepada orang yang ditinggalkan
101    Do’a orang mukim kepada musafir
102    Takbir dan tasbih dalam perjalanan
103    Do’a musafir ketika menjelang Subuh
104    Do’a apabila mendiami suatu tempat, baik dalam bepergian atau tidak
105    Do’a apabila pulang dari bepergian
106    Bacaan apabila ada sesuatu yang menyenangkan atau menyusahkan
107    Keutamaan membaca shalawat
108    Menyebarkan salam
109    Apabila ada orang kafir mengucapkan salam
110    Petunjuk ketika mendengar kokok ayam dan ringkikan keledai
111    Petunjuk apabila mendengar anjing menggonggong
112    Mendo’akan kepada orang yang anda caci
113    Apabila memuji temannya
114    Bacaan bila dipuji orang
115    Bacaan talbiyah
116    Bertakbir pada setiap datang ke rukun Hajar Aswad
117    Do’a antara rukun Yamani dan Hajar Aswad
118    Bacaan ketika di atas bukit Shafa dan Marwah
119    Do’a pada hari Arafah
120    Bacaan di Masy’aril Haram
121    Bertakbir pada setiap melempar Jumrah
122    Bacaan ketika kagum terhadap sesuatu
123    Yang dilakukan bila ada sesuatu yang menggembirakan
124    Bacaan dan perbuatan apabila  merasa sakit pada anggota badan
125    Bacaan apabila takut mengenai sesuatu dengan matanya
126    Bacaan ketika takut
127    Bacaan ketika menyembelih kurban
128    Bacaan untuk menolak gangguan setan
129    Istighfar dan taubat
130    Keutamaan tasbih, tahmid, tahlil dan takbir
131    Bagaimana cara Nabi Saw membaca tasbih
132    Beberapa adab dan kebaikan

DOWNLOAD KUMPULAN DOA (PDF FILE)
Banyak buku do’a yang tersebar di tengah masyarakat Islam. Ada yang berpedoman dengan ajaran Al-Qur’an, Sunnah, atau lainnya. Kadang masyarakat awam tidak dapat membedakan antara do’a yang sejalan dengan ajaran Nabi Saw dan mana yang tidak. Sedangkan do’a yang tidak berdasarkan ajaran Nabi Saw, ada yang berbau syirik, menyesatkan dan terkadang dapat menghapus aqidah Islam secara total.

Golongan Orang-Orang Yang Doanya Makbul

 بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Istilah makbul mempunyai beberapa pengertian, yakni: 1.diluluskan (permintaan, doa); 2. berhasil; tercapai (maksud):; 3 manjur (obat, guna-guna, dsb). Do'a adalah salah satu usaha yang dilakukan oleh manusia khusunya umat Islam dalam menggapai suatu keinginan tertentu. Bagi Muslim, berdoa sudah menjadi suatu yang dianjurkan oleh Allah SWT. Dan hanya orang yang sombonglah yang tidak mau berdoa kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina,” (QS. Al-Mu’min: 60).
Apabila kita berdoa, Allah SWT pasti mengabulkan doa kita. Hanya saja waktu yang akan menjawabnya. Dan dalam bentuk yang mungkin berbeda yang tidak sesuai keinginan kita tetapi bermanfaat untuk kita. Serta bisa jadi tabungan kita untuk di akhirat kelak.
Rasulullah SAW bersabda, “Tiada seorang berdoa kepada Allah dengan suatu doa, kecuali dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa,(HR. Ath-Thabrani). Terkabulnya suatu doa, selain karena "tata-cara" berdo'anya yang memenuhi syarat sebagaiman pernah saya tulis di artikel sebelumnya  - "Adab Dan Tata-Cara Agar Doa Kita Dikabulkan Allah" - waktunya tepat, juga bisa dikarenakan predikat/keadaan yang sedang melekat pada si pemohon do'a. Golongan yang do'anya berpeluang besar di'ijabah Allah swt. adalah do'a seorang bapak, orang yang sedang berpuasa, orang yang sedang bepergian, orang teraniaya dan do'a seseorang untuk orang lain tanpa diketahui/dikabarkan telah mendoakannya:

1. Hadits Tentang Golongan Yang Doanya Diijabah

  1. Do'a Bapak, orang teraniaya dan musafir. Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daud dan Turmudzi dengan sanad yang haan bahwa Nabi saw. bersabda:    ثلاث دعوات مستجبات لا شك فيهن : دعوة الوالد على ولده ، ودعوة المسافر ، ودعوة المظلوم  "Ada tiga macam doa yang pasti diterima tanpa syak lagi, yaitu: Doa bapak, doa musafir dan doa dari orang yang teraniaya."
  2. Orang yang berpuasa, pemimpin adil dan orang teraniaya. Dan diriwayatkan pula oleh Turmudzi dengan sanad yang hasan bahwa Nabi saw. bersabda:  ثلاثة لا ترد دعوتهم : الصائم حتى يفطر ، والإمام العادل ، ودعوة المظلوم "Ada tiga orang yang tidak boleh ditolak doa mereka, yaitu orang yang berpuasa saat berbuka, imam atau pemimpin yang adil, dan doa dari orang teraniaya. Doanya itu dinaikkan Allah menembus awan dan dubukakan baginya pintu-pintu langit, serta firman Allah kepadanya:'Demi kemuliaan -Ku! akan Kutolong engkau, walau di belakang nanti.'
  3. Doa seorang teman tanpa diketahui. Diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Daud dari Shafwan bin Abdillah r.a., katanya: "Saya datang ke Syam dan menemui Abu Darda' di rumahnya, tetapi tidak bertemu, dan yang ada hanyalah Ummu Darda', Tanyanya kepadaku:"Apakah kau hendak naik haji tahun ini?" "Memang", Ujarku. Katanya pula: "Kalau begitu tolonglah doakan kami beroleh kebaikan, karena Nabi saw.pernah bersabda: "Doa dari seorang Muslim buat saudaranya dari balik-belakangnya adalah doa makbul, Dekat kepalanya ada Malaikat yang bertugas. Maka setiap ia berdoa buat saudaranya itu, Malaikat itu akan mengucapkan 'amin! Dan aku juga akan mendoakanmu'!" Cerita Shafwan selanjutnya: "Setelah itu saya pergi ke pasar dan bertemu Abu Darda', Maka disampaikannya pula kepadaku seperti tersebut di atas, yang menurut keterangannya diterimanya dari Nabi saw.
  4. Doa orang yang berjauhan. Menurut riwayat Abu Daud dan Turmudzi, Nabi saw. bersabda: "Doa yang paling cepat dikabulkan, ialah doa seorang bagi lainnya sedang keduanya berjauhan."
  5. Dan keduanya meriwayatkan pula dari Umar r.a. katanya: "Saya meminta izin kepada Rasulullah saw. buat melakukan umrah maka diizinkannya serta sabdanya:'Jangan lupa buat mendoakan kami'!" Kata Umar selanjutnya: "Suatu kalimat istimewa, yang saya tidak suka ditebus, walau dengan dunia ini sekalipun!"

2. Jenis Golongan Yang Do'anya makbul (lengkap)

1. Setiap muslim yang berdoa bagi saudaranya sesama muslim dari kejauhan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Tidak seorang muslimpun berdoa dari kejauhan untuk saudaranya muslim lainnya, melainkan malaikat “petugas/penjaga” akan berucap: Aamiin, dan engkaupun akan mendapatkan yang seperti (isi doamu) itu pula(HR. Muslim dari sahabat Abud-Darda’ ra.).

2. Doa orang yang terdzalimi/teraniaya. Salah satu pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada sahabat Mu’adz bin Jabal ra. saat diutus untuk berdakwah ke Yaman ialah sabda beliau (yang artinya): “Dan waspadalah terhadap doa orang yang terdzalimi. Karena tidak ada hijab penghalang antara doanya itu dan Allah (HR. Al-Bukhari).

3. Doa seorang musafir.

4. Doa orang tua untuk anaknya, berupa doa baik atau doa buruk. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Ada tiga doa yang mustajab, tanpa keraguan didalamnya: Doa orang yang terdzalimi, doa seorang musafir, dan doa orang tua untuk anaknya” (HR. At-Tirmidzi, dihasankan oleh Al-Albani).

5. Doa anak yang saleh untuk kedua orang tuanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Apabila seseorang meninggal, maka terputuslah (pahala) amalnya, kecuali dari tiga jalur amal: amal sedekah jariyah, ilmu yang tetap dimanfaatkan, dan anak saleh yang mendoakannya” (HR. Muslim). Dan di dalam hadits lain: “Sesungguhnya Allah akan meninggikan derajat seorang hamba yang saleh di Surga, sampai sang hamba itu berkata: Ya Rabbi, bagaimana aku bisa mendapatkan derajat setinggi ini? Maka Allah menjawab: Itu berkat doa istighfar putramu untukmu!” (HR. Ahmad, dan sanadnya dishahihkan oleh Ibnu Katsir).

6. Doa orang yang sedang berpuasa sampai berbuka.

7. Doa pemimpin yang adil. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Tiga orang yang doanya tidak tertolak adalah: orang yang sedang berpuasa sampai berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terdzalimi/teraniaya. Allah mengangkatnya ke atas awan, dibukakan baginya pintu-pintu langit, dan Allah berfirman (yang artinya): “Demi keagungan-Ku, pasti Aku akan menolongmu meski setelah beberapa waktu(HR. At-Tirmidzi dan lainnya, dan dishahihkan oleh Al-Albani).

8. Doa orang mudhtharr (yang sedang dalam kesulitan, terhimpit, terdesak atau kepepet). Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Atau siapakah (selain Allah) yang mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan…?” (QS. An-Naml: 62).

9. Orang yang tidur dalam kedaan suci (berwudhu, insya-allah termasuk yang dalam keadaan junub dan berhalangan sekalipun) dan berdzikir kepada Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Tidak seorang muslimpun tidur malam dengan berdzikir kepada Allah dan dalam keadaan suci (berwudhu dan berdzikir sebelum tidur), lalu terbangun pada malam hari dan berdoa kepada Allah memohon kebaikan dunia dan akherat, melainkan Allah akan memberikan kepadanya apa yang dipintanya itu” (HR. Abu Dawud dan Ahmad, serta dishahihkan oleh Al-Albani).

10. Orang yang berdoa dengan wasilah doa Nabi Yunus ‘alaihis-salam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Doa Dzun-Nun (Nabi Yunus as.) yang dibaca saat berada di dalam perut ikan ialah: “La ilaha illa Anta, subhanaka, inni kuntu minadz-dzalimin” [Tiada tuhan yang berhak diibadahi secara benar kecuali hanya Engkau. Maha sucilah Engkau. Sesungguhnya aku termasuk golongan orang-orang yang dzalim/aniaya] – QS. Al-Anbiyaa’: 87-88). Sesungguhnya tidak seorang muslim pun berdoa dengan wasilah doa tersebut dalam hal apapun, kecuali Allah akan mengabulkannya” (HR. At-Tirmdzi dan lainnya dari sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash ra, dan dishahihkan oleh Al-Albani).

11. Doa orang yang berdzikir saat terbangun di tengah malam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Barangsiapa terbangun di tengah malam lalu membaca dzikir ini: La ilaha illallahu wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa Huwa ‘ala kulli syai-in qadir. Alhamdu lillah, wa subhanallah, wa la ilaha illallah, wallahu akbar, wa la haula wa la quwwata illa billah (Tiada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah satu-satu-Nya, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya seluruh kerajaan/kekuasaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maha Suci Allah. Tiada tuhan yang benar kecuali Allah. Allah Maha Besar. Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah). Kemudian ia membaca istighfar: Allahummaghfirli (ya Allah ampunkanlah daku), atau berdoa dengan doa apapun. (Barangsiapa yang membaca dzikir tersebut lalu berdoa), maka doanya akan dikabulkan. Sedangkan yang lebih semangat lagi, lalu berwudhu (dan shalat), maka shalatnya diterima” (QS. Al-Bukhari).

12. Doa jamaah haji.

13. Doa jamaah umrah.
14. Doa mujahid yang berperang di jalan Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Mujahid yang berperang di jalan Allah, jamaah haji dan jamaah umrah, adalah tamu Allah. Dia (Allah) mengundang mereka (untuk berjihad, berhaji dan berumrah), lalu merekapun menyambut undangan. Maka jika mereka berdoa memohon kepada-Nya, Dia-pun akan memenuhi doa permohonan mereka” (HR. Ibnu Majah dan dihasankan oleh Al-Albani).
15. Doa ahli dzikir (orang yang banyak berdzikir kepada Allah). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Tiga orang yang (termasuk) doanya tidak tertolak adalah: orang yang banyak berdzikir kepada Allah, doa orang yang terdzalimi, dan pemimpin yang adil” (HR. Al-Baihaqi dan Ath-Thabrani, dan dihasankan oleh Al-Albani).
16. Doa waliyyullah (seorang mukmin yang telah sampai derajat dicintai oleh Allah karena derajat ketaatan dan kesalehannya yang tinggi serta istimewa). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman (dalam hadits qudsi – yang artinya): “Barangsiapa yang memusuhi seorang wali-Ku, maka Aku-pun memusuhinya. Dan tiada cara taqarrub (pendekatan diri) kepada-Ku yang lebih Aku sukai selain dengan melakukan apa-apa yang Aku wajibkan. Dan (setelah yang wajib dan fardhu itu) hamba-Ku akan terus ber-taqarrub kepada-Ku melalui amal-amal nafilah (sunnah), sampai Aku mencintainya. Dan jika Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi pendengaran untuk ia mendengar, penglihatan untuk ia melihat, tangan untuk ia beraktifitas, dan kaki untuk ia berjalan. Apabila ia meminta kepada-Ku, pasti Aku penuhi permintaannya, dan jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, pasti Aku lindungi… (HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah ra.).
17. Selain itu sebenarnya setiap muslim atau muslimah siapapun dia tetap berpotensi doanya juga mustajab, selama syarat-syarat pengkabulannya terpenuhi, serta unsur-unsur penghalangnya terhindari. Apalagi jika ditepatkan dengan faktor-faktor pengijabahan doa, seperti waktu-waktu mustajab, tempat-tempat mustajab, situasi-situasi dan kondisi-kondisi mustajab, dan lain-lain. Perhatikan misalnya beberapa contoh firman Allah Ta’ala dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berikut ini:
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang (siapapun dia) yang berdoa apabila ia (benar-benar) berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam petunjuk(QS. Al-Baqarah: 186).
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan (doa) bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong diri dari beribadah (berdoa) kepada-Ku, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Al-Mukmin/Ghaafir: 60).
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. At-Tirmidzi dari Abu Hurairah ra.).
Doa seorang hamba senantiasa akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa ataupun untuk memutuskan tali silaturahim dan tidak tergesa-gesa.” Seorang sahabat bertanya; ‘Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan tergesa-gesa? ‘ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: ‘Yang dimaksud dengan tergesa-gesa adalah apabila orang yang berdoa itu mengatakan; ‘Aku telah berdoa dan terus berdoa tetapi tidak kunjung dikabulkan juga’. Setelah itu, iapun merasa putus asa (mutung) dan tidak mau berdoa lagi.’ (HR. Muslim dari Abu Hurairah ra.).
Tidak ada seorang muslimpun yang berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa atau pemutusan tali silaturrahim, kecuali Allah akan memberinya tiga kemungkinan; disegerakan pengabulan doanya (di dunia ini), atau disimpan pahalanya baginya (untuk diberikan) di akhirat kelak, atau ia dijauhkan dari keburukan yang setara nilainya (dengan yang dipinta)”. Para sahabat berkata: “Jika demikian kita perbanyak (berdoa yang banyak) saja”, beliau bersabda: “Allah memiliki yang lebih banyak (sebagai balasan dan pengkabulan” (HR. Ahmad dan Al-Hakim).

3. Pembuka Doa Yang Menjadikan Doa Makbul

  1. Diterima dari Buraidah: "Bahwa Nabi saw.mendengar seorang laki-laki berdoa sebagai berikut: 'Allahumma inni as-aluka asyhadu annaka anta lahu la ilaha illa antal ahadush shamad, alladzi lam yalid walam yulad walam yakul lahu kufuwan ahad' (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, sedang aku mengakui bahwa Engkau adalah Allah, tiada Tuhan kecuali Engkau, yakni Allah Yang Maha Esa dan satu-satunya tempat bermohon, yang tidak mempunyai putra dan tidak pula diputrakan, serta tidak satu pun yang menyerupai-Nya). Maka sabda Nabi saw.: 'Engkau telah bermohon kepada Allah dengan menyebut asma-Nya Yang Agung, hingga setiap ia diminta dengan itu pastilah diberikan-Nya, dan setiap Ia diseru dengan itu, pastilah akan dikabulkan-Nya'!"(Riwayat Abu Daud, juga Turmudzi yang menyatakan hasan).
  2. Dari Muadz bin Jabal, katanya: "Bahwasanya Nabi saw. mendengar seorang laki-laki berkata: 'Ya dzal jalali wal ikram' (Wahai yang mempunyai ketinggian dan kemuliaan) maka berkata Ia: 'Mintalah, sesungguhnya telah diperkenankan bagimu'."
  3. Diterima dari Anas r.a., katanya: Rasulullah lewat pada Abu 'Iyasy, yaitu Zaid bin Shamit Zurqi yang kebetulan sedang berdoa dan mengucapkan 'Allahumma inii as-aluka bianna lakal hamdu, la ilaha illa anta, ya hammamu ya mannanu, ya badi'assamawati wal ardhi, ya dzal jalali wal ikram, ya haiyu ya gaiyumu' (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dan bagi-Mulah puji, tiada Tuhan selain Engkau, ya Tuhan Yang Maha Penyantun dan Maha Pemberi, wahai Pencipta langit dan bumi, Empunya kebesaran dan penghormatan, Yang mahahidup lagi Maha Pengatur). Maka sabda Rasulullah saw.:'Sungguh Anda telah memohon kepada Allah dengan menyebut asma-Nya yang besar, yang jika Ia diseru dengan itu, tentu akan dikabulkan-Nya dan jika diminta pasti akan  diberikan-Nya'." (Diriwayatkan oleh Ahmad dll., dan menurut Hakim hadits ini sah menurt syarat Muslim).
  4. Diterima dari Mu'awiyah , bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa berdoa dengan menyebut kelima macam kalimat ini, tentulah permintannya akan dikabulkan Allah, apa juga yang dimintanya yaitu: 'La ilaha illallah, wallahu akbar, la ilaha illallahu wahdahu la syarika lah, lahul mulku walahul hamdu, wahuwa 'ala kulli syaiin qdir. la ilah illallahu wala haula wala quwwata illa billah' (Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Mahabesar, tiada Tuhan kecuali Allah, Tunggal tiadak berserikat, bagi-Nya kerajaan  dan milik-Nya puji-pujian, dan Ia Kuasa atas segal sesuatu, tiada Tuhan melainkan Allah, dan tak ada daya maupun tenaga kecuali dengan Allah."(Riwayat Thabrani dengan isnad yang sah).
                      ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ                                    “Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Sebarkan !!! insyaallah bermanfaat.

Doa Nabi Sulaiman Untuk Kekayaan

Nabi Sulaiman as adalah salah seorang Nabi yang dilimpahi kekayaan yang belum pernah ada sebelumnya. Nabi Sulaiman as dikaruniai beragam mukjizat salah satunya adalah bisa berbicara dengan hewan-hewan.

Kala itu Nabi Sulaiman menjadi penguasa yang diwarisi nabi Daud Alaihissalam. Dari manusia, jin sampai hewan-hewan pun tunduk akan perintah nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman diperkenankan oleh Allah SWT untuk memerintahkan jin-jin dalam membangun bangunan dan memindahkan singgasana ratu Saba’. Dan mengajak ratu Saba’ untuk beriman kepada Allah dan meninggalkan agamanya terdahulu yaitu menyembah matahari.

Salah satu doa Nabi Sulaiman terdapat dalam Al Quran Surah Shod ayat 35. 
 
doa nabi sulaiman untuk kekayaan, doa nabi sulaiman doa penunduk, khasiat doa nabi sulaiman, download doa nabi sulaiman, doa nabi sulaiman untuk ratu balqis, doa nabi khidir, doa nabi yusuf, doa nabi sulaiman menundukan binatang

Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi". (QS Shaad: 35).

Allah menjawab doanya dengan memberikan anugerah dan pengetahuan yang besar serta melimpahkan kekuasaan yang besar dan wewenang yang kuat atas Nabi Sulaiman as. Dalam ayat-ayat yang menceritakan kehidupannya, berbagai perincian mengenai kekayaan, kewenangan, dan bagaimana dia menggunakan pengetahuannya telah disampaikan.

Bertubi-tubi berkah yang dikaruniakan kepada Nabi Sulaiman as membuatnya semakin bersyukur kepada sang pencipta langit dan bumi, Allah SWT. Syukur nabi Sulaiman saat dipuncak keseksesan di tuangkan kedalam sebuah doa Nabi Sulaiman:

doa nabi sulaiman untuk kekayaan, doa nabi sulaiman doa penunduk, khasiat doa nabi sulaiman, download doa nabi sulaiman, doa nabi sulaiman untuk ratu balqis, doa nabi khidir, doa nabi yusuf, doa nabi sulaiman menundukan binatang, doa nabi sulaeman, doa sulaiman, Doa nabi sulaiman untuk rezeki, doa nabi sulaiman bersyukur, doa nabi sulaiman untuk binatang, doa sulaiman dan artinya

Artinya : maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdo'a: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni'mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS An Naml: 19)


Penjelasan doa Nabi Sulaiman di atas:
Doa di atas baik sekali dibaca agar kita mendapatkan ilham untuk mensyukuri nikmat serta dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang beramal shalih di dunia hingga kemudian mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Doa tersebut pula yang dibaca Nabi Sulaiman a.s. yang kaya raya tidak ada bandingannya.

Hikmah Doa Nabi Sulaiman Untuk Kekayaan
Jika Anda sudah dikaruniai rezeki oleh Allah, jangan lupa untuk mensyukurinya. Serupa dengan Nabi Sulaiman yang sangat mensyukuri karunia Allah kepadanya. Rezeki, ketenaran dan kesuksesan adalah karunia dari Allah untuk menguji kita apakah kita bersyukur kepada Allah atau malah mengingkarinya.

Sungguh tidak tepat ketika ada orang sukses mengatakan “Kesuksesan ini adalah hasil kerja kerasku”. Orang seperti ini tidak akan kekal kesuksesannya karena tidak bersyukur. Sebaiknya kita mengatakan “Kesuksesan ini adalah dari Allah agar aku mensyukurinya”. Sudahkah Anda bersyukur hari ini?

Tags yang terkait dengan doa nabi sulaiman: doa nabi sulaiman untuk kekayaan, doa nabi sulaiman doa penunduk, khasiat doa nabi sulaiman, download doa nabi sulaiman, doa nabi sulaiman untuk ratu balqis, doa nabi khidir, doa nabi yusuf, doa nabi sulaiman menundukan binatang, doa nabi sulaeman, doa sulaiman, Doa nabi sulaiman untuk rezeki, doa nabi sulaiman bersyukur, doa nabi sulaiman untuk binatang, doa sulaiman dan artinya, doa syukur kepada allah, doa nabisulaiman, Doa sulaeman, doa syukur, Doa Suiaeman, Doa syukur islam, doa nabi sulaiman as, doasulaiman, doa nabi sulaiman as berbicara dengan hewan, doa cerdas nabi sulaiman, kisah nabi sulaiman yang bersyukur kepada allah, doa berbicara dengan hewan, doa motivasi islami, manfaat doa nabi sulaiman, cari doa sulaiman, doa singkat syukur islam, doa nabi sulaiman bercakap dengan binatang, doa rezeki nabi sulaiman, doa syukur para nabi, doa rezeki nabi sulaiman gratis, doa rezeki rasulullah, doa syukur dan selamat dan rejeki.

Doa Nabi Ibrahim Ketika Dibakar



doa nabi ibrahim dalam api, doa nabi ibrahim ingin punya anak, doa nabi ibrahim hasbunallah, doa nabi ibrahim untuk anaknya, doa nabi ibrahim ketika dibakar
Nabi Ibrahim diutus untuk berseru kepada kaumnya agar menyembah Allah SWT. Sayangnya, banyak dari kaumnya, termasuk Azar, ayahnya, ingkar dan menolak ajakan Ibrahim AS. Karena mereka tidak mau menuruti ajarannya, Ibrahim pun pergi menghancurkan berhala-berhala yang menjadi sesembahan para kaumnya.
Karena perbuatannya itu, kaum tersebut marah dan mengadukan perbuatan Ibrahim pada raja Babilonia, Namrudz. Sebagai akibat dari perbuatannya, dan Karena kalah ketika berdebat dengan Ibrahim, Raja Namrudz memerintahkan para pengawalnya untuk mengumpulkan kayu bakar dan memasukan Ibrahim ke dalamnya.
               
Dalam Al Quran diterangkan sebelum membakar Ibrahim, Raja Namrudz memerintahkan kaumnya untuk mendirikan sebuah bangunan yang tinggi yang bertujuan agar semua rakyatnya mengetahui tentang kejadian pembakaran ini.
“Mereka berkata, “Dirikanlah sebuah bangunan untuk (membakar Ibrahim), lalu lemparkanlah dia kedalam api yang menyala-nyala itu.” (QS. As-Shaffat [37:] 97).
Setelah semuanya lengkap, mereka pun kemudian memasukan Ibrahim kedalam api yang panas. Semua orang mengira Ibrahim akan terbakar dan hangus didalamnya. 
Diriwayatkan bahawa ketika Nabi Ibrahim diletakkan di atas tungku api, Jibril bertanya kepada Nabi Ibrahim,  Apakah engkau memerlukan sesuatu pertolongan dariku? Nabi Ibrahim lantas menjawab, “Aku tidak memerlukan apa-apa pertolongan darimu.. Aku hanya memerlukan pertolongan dari Allah”
Baginda kemudian menyebut kalimah Hasbunallah wa ni’mal wakil ketika dicampakkan ke dalam api, dan dengan izin Allah, api itu menjadi dingin dan selamatkan Nabi Allah itu dari dibakar. Atas kehendak dan pertolongan Allah SWT, api yang sangat besar dan sedang membakar tubuh Ibrahim itu tidak mampu membinasakannya. Sebaliknya, api tersebut menjadi dingin dan menyelamatkan Ibrahim. “Kami berfirman, ‘Hai api, dinginlah engkau dan berilah keselamatan pada Ibrahim’.” (QS A-Anbiya [21] : 69).
Hikmah Doa Hasbunallah wa ni’mal wakil
Nabi Muhammad s.a.w. juga diriwayatkan menyebut-nyebut kalimah Hasbunallah wa ni’mal wakil ketika di dalam perang Badar, sehingga Allah memberikan kememangan kepada baginda.

 
"(Yaitu) orang-orang (yang menta'ati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia  telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung". (QS Ali Imran:173).
Lihatlah betapa pengasih dan penyayangnya Allah terhadap hamba2nya yang berserah diri dan bertawaqal kepadaNya.  Seharusnya, bila kita dalam kesusahan, atau kemurungan, kita kembali pada Allah, berzikir, bersolat sunat, membaca Al-Quran dan bermunajat padanya.  Kalimah Hasbunallah wa ni’mal wakil bagus kita jadikan sebagai amalan, kerana ia mampu menenangkan jiwa dan menyejukkan hati.  
Ketenangan hakiki hanya boleh diperolehi dengan mendekatkan diri kepada pencipta kita, Allah. Allah memberikan pertolongan dan ketenangan kepada hamba-hamba-Nya yang mendekatkan diri kepada-Nya.  Dari sini terlihatlah bahawa Allah itu Tuhan Yang Maha Berkuasa, Yang Maha Memberi Pertolongan, Maha Melindungi dan Maha Mengasihi ketika kita sebagai hamba, menyandarkan diri kita kepada-Nya. 
Oleh itu, jika anda mendapat sebarang musibah, masalah, tekanan atau kemurungan, usahlah melakukan perkara-perkara bodoh seperti meminum arak, narkoba, bersosial dan melakukan perkara-perkara di luar batasan dan meratapi masalah yang menimpa, kerana itu semua tidak dapat mengubat kelukaan hati, ia cuma menambahkan dosa dan kesakitan dalam hati Anda.  
Serahkanlah segalanya kepada Allah, DIA mengetahui apa yang terbaik untuk anda di dunia dan akhirat.  Ubatilah jiwa anda dengan mengucapkan kalimah Hasbunallah wa ni’mal wakil berkali-kali hingga anda rasa tenang dan lapang.
Allah sentiasa bersama-sama orang yang mengingati-Nya. Marilah kita sama-sama mengamalkan kalimah ini setiap waktu dan setiap ketika, tidak kira waktu susah atau senang, moga rahmat dan keredhaan Allah sentiasa bersama-sama kita di dunia dan akhirat... Insya Allah.
Tags yang terkait dengan doa nabi ibrahim: doa nabi ibrahim dalam api, doa nabi ibrahim ingin punya anak, doa nabi ibrahim hasbunallah, doa nabi ibrahim untuk anaknya, doa nabi ibrahim ketika dibakar, doa nabi ibrahim zuriat, doa nabi ibrahim untuk dapat anak, doa nabi ibrahim anak.

Doa Nabi Yunus Dalam Perut Ikan Paus

Nabi Yunus adalah seorang Nabi yang mulia yang diutus oleh Allah SWT kepada kaumnya. Beliau menasihati mereka dan membimbing mereka ke jalan kebenaran dan kebaikan; beliau mengingatkan mereka akan kedahsyatan hari kiamat dan menakut-nakuti mereka dengan neraka dan mengiming-imingi mereka dengan surga; beliau memerintahkan mereka dengan kebaikan dan mengajak mereka hanya menyembah kepada Allah SWT. Berikut doa Nabi Yunus yang diabadikan dalam Al Quran Surah Al Anbiya ayat 87.
Doa Nabi Yunus Dalam Perut Ikan Nun

لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنتَ ، سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
 Laa ilaaha illa anta. Subhaanaka, innii kuntu minaz zhaalimiin
“Tiada Tuhan melainkan Engkau (ya Allah)! Maha Suci Engkau (daripada melakukan aniaya, tolongkanlah daku)! Sesungguhnya aku adalah dari orang-orang yang menganiaya diri sendiri”.(QS Al-Anbiya’ : 87).

Penjelasan Doa Nabi Yunus

Nabi Yunus senantiasa menasihati kaumnya namun tidak ada seorang pun yang beriman di antara mereka. Datanglah suatu hari kepada Nabi Yunus di mana beliau merasakan keputusasaan dari kaumnya. Hatinya dipenuhi dengan perasaan marah pada mereka namun mereka tidak beriman. Kemudian beliau keluar dalam keadaan marah dan menetapkan untuk meninggalkan mereka. Allah SWT menceritakan hal itu dalam firman-Nya:
doa nabi yunus, perut ikan, ikan paus, al anbiya 87
Doa Nabi Yunus dalam Quran Surah Al Anbiya ayat 87
"Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya) maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: 'Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang lalim.'" (QS. al-Anbiya': 87).

Tidak ada seorang pun yang mengetahui gejolak perasaan dalam diri Nabi Yunus selain Allah SWT. Nabi Yunus tampak terpukul dan marah pada kaumnya. Dalam keadaan demikian, beliau meninggalkan kaumnya. Beliau pergi ke tepi laut dan menaiki perahu yang dapat memindahkannya ke tempat yang lain. Allah SWT belum mengeluarkan keputusan-Nya untuk meninggalkan kaumnya atau bersikap putus asa dari kaumnya. Yunus mengira bahwa Allah SWT tidak mungkin menurunkan hukuman kepadanya karena ia meninggalkan kaumnya. Saat itu Nabi Yunus seakan-akan lupa bahwa seorang nabi diperintah hanya untuk berdakwah di jalan Allah SWT. Namun keberhasilan atau tidak keberhasilan dakwah tidak menjadi tanggungjawabnya. Jadi, tugasnya hanya berdakwah di jalan Allah SWT dan menyerahkan sepenuhnya masalah keberhasilan atau ketidakberhasilannya terhadap Allah SWT semata.

Terdapat perahu yang berlabuh di pelabuhan kecil. Saat itu matahari tampak akan tenggelam. Ombak memukul tepi pantai dan memecahkan batu-batuan. Nabi Yunus melihat ikan kecil sedang berusaha untuk melawan ombak namun ia tidak mengetahui apa yang dilakukan. Tiba-tiba datanglah ombak besar yang memukul ikan itu dan menyebabkan ikan itu berbenturan dengan batu. Melihat kejadian ini, Nabi Yunus merasakan kesedihan. Nabi Yunus berkata dalam dirinya: "Seandainya ikan itu bersama ikan yang besar barangkali ia akan selamat. Kemudian Nabi Yunus mengingat-ingat kembali keadaannya dan bagaimana beliau meninggalkan kaumnya. Akhirnya, kemarahan dan kesedihan beliau bertambah.

Nabi Yunus pun menaiki perahu dalam keadaan guncang jiwanya. Beliau tidak mengetahui bahwa beliau lari dari ketentuan Allah SWT menuju ketentuan Allah SWT yang lain; beliau tidak membawa makanan dan juga kantong yang berisi bawaan atau perbekalan, dan tidak ada seorang pun dari teman-temannya yang menemaninya; beliau benar-benar sendirian; beliau melangkahkan kakinya di atas permukaan perahu.

Si nahkoda perahu bertanya kepadanya: "Apa yang engkau inginkan?" Mendengar pertanyaan itu, Nabi Yunus pun bangkit: "Saya ingin untuk bepergian dengan perahu-perahu kalian. Apakah kita berlayar dalam waktu yang lama?" Nabi Yunus menampakkan suara yang penuh kemarahan, rasa takut, dan kegelisahan. Nahkoda itu berkata sambil mengangkat kepalanya: "Kita akan berlayar meskipun air tampak sedang pasang." Nabi Yunus berkata dengan mencoba sabar dan menyembunyikan kegelisahannya: "Tidakkah engkau mendahului agar jangan sampai pasang itu terjadi wahai tuanku?" Si nahkoda berkata: "Laut kita biasanya terkena pasang, maka ia akan segera mereda ketika melihat seorang musafir yang mulia." Yunus bertanya: "Aku akan pergi bersama kalian dan berapa ongkos perjalanan?" Si nahkoda menjawab: "Kami tidak menerima ongkos selain emas." Yunus berkata: "Tidak jadi masalah."

Nahkoda itu memperhatikan Nabi Yunus. Ia adalah seorang yang berpengalaman di mana ia sering mondar-mandir dari satu pelabuhan ke pelabuhan yang lain. Seringnya ia mengunjungi suatu tempat ke tempat yang lain menjadikannya seorang lelaki yang mampu menangkap perasaan manusia. Nahkoda itu merasakan dan mengetahui bahwa Nabi Yunus lari dari sesuatu. Nahkoda itu membayangkan bahwa Nabi Yunus melakukan suatu kesalahan tetapi ia tidak berani untuk mengungkapkan kesalahan kepada pelakunya kecuali jika pelakunya seorang yang bangkrut. Ia meminta kepada Nabi Yunus untuk membayar ongkos sebanyak tiga kali lipat dari vang biasa dibayar musafir. Nabi Yunus saat itu merasakan kesempitan dalam dadanya dan diliputi dengan kemarahan yang keras dan keinginan kuat untuk meninggalkan negerinya sehingga ia pun memberikan apa yang diminta oleh si nahkoda.

Nahkoda itu memperhatikan kepingan-kepingan emas yang ada di tangannya dan ia menggigit sebagaiannya dengan giginya. Barangkali ia akan menemukan potongan emas yang palsu namun ia tidak menemukannya. Nabi Yunus hanya berdiri menyaksikan semua itu sementara dadanya tampak terombang-ambing: terkadang naik dan terkadang turun laksana ayunan. Nabi Yunus berkata: "Tuanku tentukan bagiku kamarku. Aku tampak letih dan ingin istirahat sebentar." Si nahkoda berkata: "Memang itu tampak di raut wajahmu. Itu kamarmu," sambil ia menunjuk dengan tangannya. Kemudian Nabi Yunus membaringkan diri di atas kasur dan beliau berusaha untuk tidur tetapi usahanya itu sia-sia. Adalah gambar ikan kecil yang hancur berbenturan dengan batu menyebabkan beliau tidak dapat tidur dengan tenang. Nabi Yunus merasakan bahwa atap kamar akan jatuh menimpa dirinya. Akhirnya, Nabi Yunus tidur di atas kasurnya di mana kedua bola matanya berputar-putar di atas atap kamar tetapi pandangan-pandangannya yang gelisah itu tidak menemukan tempat perlindungan. Tempat tinggalnya di kamar itu dan atapnya dan sisi-sisinya tampak semuanya akan runtuh. Nabi Yunus pun mulai mengeluh dan berkata: "Demikian juga hatiku yang tergantung dalam jiwaku."

Demikianlah, terjadi suatu pergulatan penderitaan yang hebat dalam diri Nabi Yunus saat ia terbaring di atas ranjangnya. Penderitaan yang keras cukup memberatkannya sehingga beliau pun bangkit kembali dari tempat tidurnya tanpa sebab yang dapat dipahami. Dan tibalah waktu pasang. Perahu melemparkan tali-talinya. Kemudian perahu itu berjalan sepanjang siang dan ia memecah airnya dengan tenang, dan angin pun bertiup padanya dengan sangat lembut dan baik. Lalu kegelapan menyelimuti perahu itu dan tiba-tiba lautan pun berubah. Bertiuplah angin yang cukup kencang yang sangat mengerikan yang nyaris menghancurkan perahu dan bergolaklah ombak yang cukup dahsyat laksana orang yang kehilangan akalnya. Ombak itu meninggi bagaikan gunung dan menurun bagaikan lembah.

Mulailah gelombang ombak menyapu permukaan perahu sehingga para awak perahu itu pun mulai terkena air. Dan di belakang perahu itu terdapat ikan paus yang besar yang mulai mengintai. Ia membuka mulutnya. Kemudian terdapat perintah kepada ikan paus itu untuk bergerak menuju permukaan laut. Ikan paus itu menaati perintah dari Allah SWT dan ia segera menuju permukaan laut. Ia mulai mengikuti perahu itu sebagaimana perintah yang diterimanya. Angin yang keras tetap bertiup kemudian kepala perahu mengisyaratkan dengan tangannya agar beban perahu dikurangi. Dan angin semakin bertiup kencang. Sementara itu, Nabi Yunus merasakan ketakutan. Dalam tidurnya beliau melihat segala sesuatu berguncang di kamarnya. Beliau berusaha berdiri tegak, tetapi tidak mampu. Kemudian kepala perahu berteriak dan berkata: "Sungguh angin kencang bertiup tidak seperti biasanya. Bersama kita seseorang lelaki yang salah sehingga karenanya angin ini bertiup dengan kencang. Kita akan melakukan undian pada semua awak. Barangsiapa yang namanya keluar kami akan membuangnya ke lautan."

Nabi Yunus mengetahui bahwa ini adalah tradisi dari tradisi-tradisi yang biasa dilakukan oleh awak perahu jika mereka menghadapi angin yang keras. Tetapi saat itu beliau terpaksa harus meng-ikutinya. Episode penderitaan Nabi Yunus akan dimulai. Beliau adalah seorang Nabi yang mulia tetapi harus tunduk pada hukum ala berhala yang menganggap bahwa lautan mempunyai tuhan. Dengan kepercayaan itu, mereka meyakini bahwa bertiupnya angin yang kencang akibat murka dari tuhan. Oleh karena itu, harus diadakan upaya untuk menenangkan dan memuaskan tuhan-tuhan yang mereka yakini itu. Nabi Yunus pun terpaksa mengikuti undian itu. Nama beliau dimasukkan bersama dengan nama penumpang lainya, dan dilakukanlah undian. Yang keluar justru namanya. Lalu diadakan undian yang kedua, dan kali ini pun yang keluar nama Nabi Yunus. Akhirnya, diadakan undian yang ketiga. Lagi-lagi yang keluar nama Nabi Yunus. Kemudian ditetapkan bahwa Nabi Yunus harus dibuang ke lautan. Saat itu para awak penumpang memperhatikan Nabi Yunus. Nabi Yunus mengetahui bahwa beliau berbuat kesalahan ketika meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah. Nabi Yunus mengira bahwa Allah SWT tidak akan menurunkan hukuman padanya. Namun ia dianggap salah karena meninggalkan kaumnya tanpa izin-Nya. Allah SWT memberikan pelajaran kepadanya.

Nabi Yunus berdiri di samping perahu dan melihat lautan yang dipenuhi dengan ombak yang mengerikan. Dunia saat itu gelap dan di sana tidak ada cahaya bulan. Bintang-bintang bersembunyi di balik kegelapan. Warna air tampak gelap dan hawa dingin menembus tulang. Alhasil, air menutupi segala sesuatu. Kemudian nahkoda perahu berteriak: "Lompatlah wahai musafir yang misterius." Tiupan angin semakin kencang. Nabi Yunus berusaha menjaga keseimbangannya, dan beliau menampakkan keberaniannya saat ingin terjun ke lautan. Nabi Yunus pun terjun dan berada di permukaan lautan laksana sampang yang mengambang. Ikan paus berada di depannya. Ikan itu mulai tersenyum karena Allah SWT telah mengirim padanya makanan malam. Kemudian ikan itu menangkap Nabi Yunus di tengah-tengah ombak. Kemudian ikan itu kembali ke dasar lautan. Ikan itu kembali dalam keadaaan puas setelah memenuhi perutnya.

Nabi Yunus sangat terkejut ketika mendapati dirinya dalam perut ikan. Ikan itu membawanya ke dasar lautan dan lautan membawanya ke kegelapan malam. Tiga kegelapan: kegelapan di dalam perut ikan, kegelapan di dasar lautan, dan kegelapan malam. Nabi Yunus merasakan bahwa dirinya telah mati. Beliau mencoba menggerakan panca inderanya dan anggota tubuhnya masih bergerak. Kalau begitu, beliau masih hidup. Beliau terpenjara dalam tiga kegelapan.

Yunus mulai menangis dan bertasbih kepada Allah. Beliau mulai melakukan perjalanan menuju Allah saat beliau terpenjara di dalam tiga kegelapan. Hatinya mulai bergerak untuk bertasbih kepada Allah, dan lisannya pun mulai mengikutinya. Beliau mengatakan: "Tiada Tuhan selain Engkau ya Allah. Wahai Yang Maha Suci. Sesungguhnya aku termasuk orang yang menganiaya diri sendiri." (QS. Hud: 87)

Ketika terpenjara di perut ikan, beliau tetap bertasbih kepada Allah SWT. Ikan itu sendiri tampak kelelahan saat harus berenang cukup jauh. Kemudian ikan itu tertidur di dasar lautan. Sementara itu, Nabi Yunus masih bertasbih kepada Allah SWT. Beliau tidak henti-hentinya bertasbih dan tidak henti-hentinya menangis. Beliau tidak makan, tidak minum, dan tidak bergerak. Beliau berpuasa dan berbuka dengan tasbih. Ikan-ikan yang lain dan tumbuh-tumbuhan dan semua makhluk yang hidup di dasar lautan mendengar tasbih Nabi Yunus. Tasbih itu berasal dari perut ikan paus ini. Kemudian semua makhluk-makhluk itu berkumpul di sekitar ikan paus itu dan mereka pun ikut bertasbih kepada Allah SWT. Setiap dari mereka bertasbih dengan caranya dan bahasanya sendiri.

Ikan paus yang memakan Nabi Yunus itu terbangun dan mendengar suara-suara tasbih begitu riuh dan gemuruh. Ia menyaksikan di dasar lautan terjadi suatu perayaan besar yang dihadiri oleh ikan-ikan dan hewan-hewan lainya, bahkan batu-batuan dan pasir semuanya bertasbih kepada Allah SWT dan ia pun tidak ketinggalan ikut serta bersama mereka bertasbih kepada Allah SWT. Dan ia mulai menyadari bahwa ia sedang menelan seorang Nabi. Ikan paus itu merasakan ketakutan tetapi ia berkata dalam dirinya mengapa aku takut? Bukankah Allah SWT yang memerintahkan aku untuk memakannya. Nabi Yunus tetap tinggal di perut ikan selama beberapa waktu yang kita tidak mengetahui batasannya. Selama itu juga beliau selalu memenuhi hatinya dengan bertasbih kepada Allah SWT dan selalu menampakkan penyesalan dan menangis: "Tiada Tuhan selain Engkau ya Allah Yang Maha Suci. Sesungguhnya aku termasuk orang yang menganiaya diri sendiri." Allah SWT melihat ketulusan taubat Nabi Yunus. Allah SWT mendengar tasbihnya di dalam perut ikan. Kemudian Allah SWT menurunkan perintah kepada ikan itu agar mengeluarkan Yunus ke permukaan laut dan membuangnya di suatu pulau yang ditentukan oleh Allah SWT.

Ikan itu pun menaati perintah Ilahi. Tubuh Nabi Yunus merasakan kepanasan di perut ikan. Beliau tampak sakit, lalu matahari bersinar dan menyentuh badannya yang kepanasan itu. Beliau berteriak karena tidak kuatnya menahan rasa sakit namun beliau mampu menahan diri dan kembali bertasbih. Kemudian Allah SWT menumbuhkan pohon Yaqthin, yaitu pohon yang daun-daunnya lebar yang dapat melindungi dari sinar matahari. Dan Allah SWT menyembuhkannya dan mengampuninya. Allah SWT memberitahunya bahwa kalau bukan karena tasbih yang diucapkannya niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan sampai hari kiamat.

Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya Yunus beriar-benar salah seorang rasul. (Ingatlah) ketika ia lari ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ihan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya ia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu." (QS. ash-Shaffat: 139-148)

"Dan (ingatlah  kisah) Dzunnun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu mereka menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: 'Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang-orang yang lalim.' Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman." (QS. al-Anbiya': 87-88)

Kita sekarang ingin membahas masalah yang menurut ulama disebut sebagai dosa Nabi Yunus. Apakah Nabi Yunus melakukan suatu dosa dalam pengertian yang hakiki, dan apakah para nabi memang berdosa? Jawabannya adalah: Para nabi adalah orang-orang yang maksum tetapi kemaksuman ini tidak berarti bahwa mereka tidak melakukan sesuatu yang menurut Allah SWT itu pantas mendapatkan celaan (hukuman). Jadi masalahnya agak relatif. Menurut orang-orang yang dekat dengan Allah SWT: Kebaikkan orang-orang yang baik dianggap keburukaan bagi al-Muqarrabin (orang-orang yang dekat dengan Allah SWT). Ini memang benar. Sekarang, marilah kita amati kasus Nabi Yunus. Beliau meninggalkan desanya yang banyak dipenuhi oleh orang-orang vang menentang. Seandainya ini dilakukan oleh orang biasa atau oleh orang yang saleh selain Nabi Yunus maka hal itu merupakan suatu kebaikan dan karenanya ia diberi pahala. Sebab, ia berusaha menyelamatkan agamanya dari kaum yang durhaka. Tetapi Nabi Yunus adalah seorang Nabi yang diutus oleh Allah SWT kepada mereka. Seharusnya ia menyampaikan dakwah di jalan Allah SWT dan ia tidak peduli dengan hasil dakwahnya. Tugas beliau hanya sekadar menyampaikan agama. Keluarnya beliau dari desa itu— dalam kacamata para nabi—adalah hal yang mengharuskan datangnya pelajaran dari Allah SWT dan hukuman-Nya padanya.

Allah SWT memberikan suatu pelajaran kepada Yunus dalam hal dakwah di jalan-Nya. Allah SWT mengutusnya hanya untuk berdakwah. Inilah batasan dakwahnya dan beliau tidak perlu peduli dengan kaumnya yang tidak mengikutinya dan karena itu beliau tidak harus menjadi sedih dan marah. Nabi Luth tetap tinggal di kaumnya meskipun selama bertahun-tahun berdakwah beliau tidak mendapati seorang pun beriman. Meskipun demikan, Nabi Luth tidak meninggalkan mereka. Ia tidak lari dari keluarganya dan dari desanya. Beliau tetap berdakwah di jalan Allah SWT sehingga datang perintah Allah SWT melalui para malaikat-Nya yang mengizinkan beliau untuk pergi. Saat itulah beliau pergi. Seandainya beliau pergi sebelumnya niscaya beliau akan mendapatkan siksaan seperti yang diterima oleh Nabi Yunus. Jadi, Nabi Yunus keluar tanpa izin. Lalu perhatikan apa yang terjadi pada kaumnya. Mereka telah beriman setelah keluamya Nabi Yunus. Allah SWT berfirman:

"Dan mengapa tidak ada penduduk suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai waktu yang tertentu." (QS. Yunus: 98)

Demikianlah, desa Nabi Yunus beriman. Seandainya ia tetap tinggal bersama mereka niscaya ia akan mengetahuinya dan hatinya menjadi tenang serta kemarahannya akan menjadi hilang. Tampaknya beliau tergesa-gesa dan tentu sikap tergesa-gesa ini berangkat dari keinginannya agar manusia beriman. Usaha Nabi Yunus untuk meninggalkan mereka adalah sebagai ungkapan kebenciannya kepada mereka atas ketidakimanan mereka. Maka Allah SWT menghukumnya dan mengajarinya bahwa tugas seorang nabi hanya menyampaikan agama. Seorang nabi tidak dibebani urusan keimanan manusia; seorang nabi tidak bertanggung jawab atas pengingkaran manusia; dan seorang nabi tidak dapat memberikan hidayah (petunjuk) kepada mereka.
Sumber Kisah Nabi Yunus: http://quran.al-shia.org/id/qesseh-quran/17.htm

Tags yang terkait dengan doa nabi yunus: kumpulan doa nabi yunus, cara doa nabi yunus, doa pengasih nabi yusuf, doa nabi yunus mempermudah kelahiran, doa nabi sulaiman, doa nabi yunus dalam perut ikan paus, doa nabi yunus mp3 download, doa nabi yunus dalam perut ikan. Video Doa Nabi Yunus:

Kumpulan Doa Dalam Al Quran Bg 2 (Doa Para Nabi As)

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

Doa Para Nabi AS dalam Al Quran
1. Doa nabi Adam AS

قَالاَ رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَ اِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَ تَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. الاعراف: 23
Keduanya berkata, “Robbanaa dholamnaa anfusanaa wa illam taghfir lanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minal-khoosiriin (Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi)”. [QS. Al-A’raaf : 23]
2. Doa nabi Nuh

قَالَ رَبّ انْصُرْنِيْ بِمَا كَذَّبُوْنِ. المؤمنون:26
Nuh berdoa, “Robbinshurnii bimaa kadzdzabuun (Ya Tuhanku, tolonglah aku, karena mereka mendustakan aku)”. [QS. Al-Mukminuun : 26]

فَاِذَا اسْتَوَيْتَ اَنْتَ وَ مَنْ مَّعَكَ عَلَى اْلفُلْكِ فَقُلِ اْلحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ نَجَّانَا مِنَ اْلقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ. المؤمنون:28
Apabila kamu dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas bahtera itu, maka ucapkanlah, “Al-hamdu lillaahil ladzii najjaanaa minal qoumildh dhoolimiin (Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-orang yang dhalim)”. [QS. Al-Mukminuun : 28]

وَ قُلْ رَّبّ اَنْزِلْنِيْ مُنْزَلاً مُّبَارَكًا وَّ اَنْتَ خَيْرُ اْلمُنْزِلِيْنَ. المؤمنون:29
Dan berdoalah, “Robbi anzilnii munzalam mubaarokaw wa anta khoirul munziliin (Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat). [QS. Al-Mukminuun : 29]
وَ قَالَ نُوْحٌ رَبّ لاَ تَذَرْ عَلَى اْلاَرْضِ مِنَ اْلكَافِرِيْنَ دَيَّارًا(26) اِنَّكَ اِنْ تَذَرْهُمْ يُضِلُّوْا عِبَادَكَ وَ لاَ يَلِدُوْا اِلاَّ فَاجِرًا كَفَّارًا(27) رَبّ اغْفِرْ لِيْ وَ لِوَالِدَيَّ وَ لِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ اْلمُؤْمِنَاتِ وَ لاَ تَزِدِ الظَّالِمِيْنَ اِلاَّ تَبَارًا(28) نوح:26-28
Nuh berkata, “Robbi laa tadzar ‘alal ardli minl kaafiriina dayyaaro, innaka in tadzarhum yudlilluu ‘ibaadaka wa laa yaliduu illaa faajiron kaffaaro. Robbighfir lii wa liwaalidayya wa liman dakhola baitiya mukminaw wa lil mukminiina wal mukminaati, wa laa tazididh dhoolimiina illaa tabaaro (Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun diantara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. (26), Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat makshiyat lagi sangat kafir. (27), Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang dhalim itu selain kebinasaan)”. (28) [QS. Nuh : 26-28]
3. Doa nabi Ibrahim AS
رَبّ هَبْ لِيْ حُكْمًا وَّ اَلْحِقْنِيْ بِالصَّالِحِيْنَ(83) وَ اجْعَلْ لّيْ لِسَانَ صِدْقٍ فِى اْلاخِرِيْنَ(84) وَ اجْعَلْنِيْ مِنْ وَّرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيْمِ(85) وَ اغْفِرْ ِلاَبِيْ اِنَّه كَانَ مِنَ الضَّالّيْنَ(86) وَ لاَ تُخْزِنِيْ يَوْمَ يُبْعَثُوْنَ(87) الشعراء:83-87
Robbi hablii hukmaw wa alhiknii bishshoolihiin, waj’allii lisaana shidqin fil aakhiriin, waj’alnii miw warotsati jannatin-na’iim, waghfir liabii, innahuu kaana minadldloolliin, wa laa tukhzinii yauma yub’atsuun (Ibrahim berdoa), “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, (83) dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, (84) dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan, (85) dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat, (86) dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (87) [QS. Asy-Syu’araa’ : 83-87]

رَبّ هَبْ لِيْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ. الصفات:100
Robbi hablii minash shoolihiin (Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shaleh). [QS. Ash-Shaffaat : 100]
وَ اِذْ قَالَ اِبْرهمُ رَبّ اجْعَلْ هذَا بَلَدًا امِنًا وَّ ارْزُقْ اَهْلَه مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ امَنَ مِنْهُمْ بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلاخِرِ. قَالَ وَ مَنْ كَفَرَ فَاُمَتّعُه قَلِيْلاً ثُمَّ اَضْطَرُّه اِلى عَذَابِ النَّارِ، وَ بِئْسَ اْلمَصِيْرُ. البقرة : 126
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Robbij‘al haadzaa baladan aaminaw warzuq ahlahuu minats tsamarooti man aamana minhum billaahi wal yaumil aakhir (Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentausa dan berikanlah rezqi dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian). Allah berfirman, “Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Kami paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. [QS. Al-Baqarah : 126]

وَ اِذْ يَرْفَعُ اِبْرهمُ اْلقَوَاعِدَ مِنَ اْلبَيْتِ وَ اِسْمَاعِيْلُ، رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا، اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيعُ اْلعَلِيْمُ. البقرة: 127
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), “Robbanaa taqobbal minnaa, innaka antas-samii’ul ‘aliim. (Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui)”. [QS. Al-Baqarah : 127]

رَبَّنَا وَ اجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَ مِنْ ذُرّيَّتِنَا اُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ، وَ اَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَ تُبْ عَلَيْنَا، اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ. البقرة:128
Robbanaa waj’alnaa muslimaini laka wa min dzurriyyatinaa ummatam muslimatallak, wa arinaa manaasikanaa wa tub ‘alainaa, innaka antat tawwaabur rohiim (Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang). [QS. Al-Baqarah : 128]

رَبَّنَا وَ ابْعَثْ فِيْهِمْ رَسُولاً مّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ ايتِكَ وَ يُعَلّمُهُمُ اْلكِتبَ وَ اْلحِكْمَةَ وَ يُزَكّيْهِمْ، اِنَّكَ اَنْتَ اْلعَزِيْزُ اْلحَكِيْمُ. البقرة:129
Robbanaa wab’ats fiihim rosuulam minhum yatluu ‘alaihim aayaatika wa yu’allimuhumul kitaaba wal hikmata wa yuzakkiihim, innaka antal ‘aziizul hakiim (Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (Al-Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkau lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana). [QS. Al-Baqarah : 129]
4. Doa nabi Luth AS

قَالَ رَبّ انْصُرْنِيْ عَلَى اْلقَوْمِ اْلمُفْسِدِيْنَ. العنكبوت:30
Luth berdoa, “Robbinshurnii ‘alal-qoumil mufsidiin (Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu)”. [QS. Al-’Ankabuut : 30]
5. Doa nabi Musa AS

قَالَ رَبّ اِنّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَغَفَرَ لَه، اِنَّه هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. االقصص:16
Musa mendoa, “Robbi innii dholamtu nafsii faghfirlii (Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku)”. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. Al-Qashash : 16]

قَالَ رَبّ بِمَا اَنْعَمْتَ عَلَيَّ فَلَنْ اَكُوْنَ ظَهِيْرًا لّلْمُجْرِمِيْنَ. القصص: 17
Musa berkata, “Robbi bimaa an’amta ‘alayya falan akuuna dhohiiron lilmujrimiin (Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, aku sekali-kali tidak akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa). [QS. Al-Qashash : 17]

فَخَرَجَ مِنْهَا خَائِفًا يَّتَرَقَّبُ قَالَ رَبّ نَجّنِيْ مِنَ اْلقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ. القصص:21
Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir, dia berdoa, “Robbi najjinii minal qoumidh-dhoolimiin (Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang dhalim itu)”. [QS. Al-Qashash : 21]

فَسَقى لَهُمَا ثُمَّ تَوَلّى اِلَى الظّلّ فَقَالَ رَبّ اِنّيْ لِمَا اَنْزَلْتَ اِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيْرٌ. القصص: 24
Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa, “Robbi innii limaa anzalta ilayya min khoirin faqiir (Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku)”. [QS. Al-Qashash : 24]

قَالَ رَبّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ(25) وَ يَسّرْ لِيْ اَمْرِيْ(26) وَ احْلُلْ عُقْدَةً مّنْ لّسَانِيْ(27) يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ(28) طه:25-28
Robbisyrohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil-lisaanii, yafqohuu qoulii Berkata Musa, "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, (25) dan mudahkanlah untukku urusanku, (26) dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, (27) supaya mereka mengerti perkataanku, (28) [QS. Thaahaa : 25-28]
وَ قَالَ مُوْسى رَبَّنَا اِنَّكَ اتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَـَلأَه زِيْنَةً وَّ اَمْوَالاً فِى اْلحَيوةِ الدُّنْيَا، رَبَّنَا لِيُضِلُّوْا عَنْ سَبِيْلِكَ، رَبَّنَا اطْمِسْ عَلى اَمْوَالِهِمْ وَ اشْدُدْ عَلى قُلُوْبِهِمْ فَلاَ يُؤْمِنُوْا حَتّى يَرَوُا اْلعَذَابَ اْلاَلِيْمَ. يونس: 88
Dan Musa berkata, “Robbanaa innaka aataita fir’auna wa mala-ahu ziinataw wa amwaalan fil hayaatid dunyaa, robbanaa liyudlilluu ‘an sabiilika, robbanathmis ‘alaa amwaalihim wasydud ‘alaa quluubihim falaa yu’minuu hatta yarowul ‘adzaabal aliim (Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau berikan kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka qaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, Ya Tuhan kami, akibatnya mereka menyesatkan manusia dari jalan Engkau, Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksa yang pedih)”. [QS. Yunus : 88]

قَالَ رَبّ اغْفِرْلِيْ وَ ِلاَخِيْ وَ اَدْخِلْنَا فِيْ رَحْمَتِكَ وَ اَنْتَ اَرْحَمُ الرّحِمِيْنَ. الاعراف: 151
Musa berdoa, “Robbighfirlii wa liakhii wa adkhilnaa fii rohmatika wa anta arhamur roohimiin (Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau dan Engkau adalah Maha Penyayang diantara para penyayang)”. [QS. Al-A’raaf : 151]
وَ اخْتَارَ مُوْسى قَوْمَه سَبْعِيْنَ رَجُلاً لّمِيْقَاتِنَا، فَلَمَّا اَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ قَالَ رَبّ لَوْ شِئْتَ اَهْلَكْتَهُمْ مّنْ قَبْلُ وَ اِيَّايَ، اَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَآءُ مِنَّا، اِنْ هِيَ اِلاَّ فِتْنَتُكَ، تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَآءُ وَ تَهْدِيْ مَنْ تَشَآءُ، اَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَ ارْحَمْنَا وَ اَنْتَ خَيْرُ اْلغَافِرِيْنَ. الاعراف: 155
Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari qaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu yang telah kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa berkata, “Robbi lau syi’ta ahlaktahum min qoblu wa iyyaaya, atuhlikunaa bimaa fa’alas sufahaau minnaa, in hiya illa fitnatuk, tudlilluu bihaa man tasyaa-u wa tahdii man tasyaa-u, anta waliyyunaa faghfir lanaa warhamnaa wa anta khoirul ghoofiriin (Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal diantara kami. Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki, Engkaulah yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat, dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya”. [QS. Al-A’raaf : 155]

وَ اكْتُبْ لَنَا فِيْ هذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّ فِى اْلاخِرَةِ اِنَّا هُدْنَا اِلَيْكَ، قَالَ عَذَابِيْ اُصِيْبُ بِه مَنْ اَشَآءُ وَ رَحْمَتِيْ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ. الاعراف: 156
Waktub lanaa fii haadzihid dunyaa hasanataw wa fil aakhiroh, innaa hudnaa ilaik (Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat. Sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau). Allah berfirman, “Siksa-Ku akan Ku timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki, dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu)”. [QS. Al-a’raaf : 156]
6. Doa nabi Sulaiman AS
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مّنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبّ اَوْزِعْنِيْ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَ عَلى وَالِدَيَّ وَ اَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَ اَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ. النمل:19
maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, “Robbi auzi’nii an asykuro ni’matakal-latii an’amta ‘alayya wa ‘alaa waalidayya wa an a’mala shoolihan tardloohu wa adkhilnii birohmatika fii ‘ibaadikash-shoolihiin (Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridlai, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh)”. [QS. An-Naml : 19]

قَالَ رَبّ اغْفِرْ لِيْ وَ هَبْ لِيْ مُلْكًا لاَّ يَنْبَغِيْ ِلاَحَدٍ مّنْ بَعْدِيْ، اِنَّكَ اَنْتَ اْلوَهَّابُ. ص:35
Ia berkata, “Robbighfirlii wa hablii mulkal-laa yanbaghii liahadim mim ba’dii, innaka antal wahhaab (Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi)”. [QS. Shaad : 35]
7. Doa nabi Yunus AS

وَ ذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنَّ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادى فِى الظُّلُمَاتِ اَنْ لاَّ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنّيْ كُنْتُ مِنَ الظّلِمِيْنَ. الانبياء: 87
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nuun (Yunus) ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, “Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minadh dhoolimiin (Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang dhalim)”. [QS. Al-Anbiyaa’ : 87]
8. Doa nabi Ayyub AS

وَ اَيُّوبَ اِذْ نَادى رَبَّه اَنّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَ اَنْتَ اَرْحَمُ الرّحِمِيْنَ. الانبياء:83
dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya, “Annii massaniyadl-dlurru wa anta arhamur roohimiin (Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang diantara semua penyayang”. [QS. Al-Anbiyaa’ : 83]
9. Doa nabi Yusuf AS

قَالَ رَبّ السّجْنُ اَحَبُّ اِلَيَّ مِمَّا يَدْعُوْنَنِيْ اِلَيْهِ وَ اِلاَّ تَصْرِفْ عَنّيْ كَيْدَهُنَّ اَصْبُ اِلَيْهِنَّ وَ اَكُنْ مّنَ اْلجَاهِلِيْنَ. يوسف:33
Yusuf berkata, "Robbis sijnu ahabbu ilayya mimmaa yad’uunanii ilaihi wa illaa tashrif ‘annii kaidahunna ashbu ilaihinna wa akum minal-jaahiliin (Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh)”. [QS. Yusuf : 33]
رَبّ قَدْ اتَيْتَنِيْ مِنَ اْلمُلْكِ وَ عَلَّمْتَنِيْ مِنْ تَأْوِيْلِ اْلاَحَادِيْثِ فَاطِرَ السَّموَاتِ وَ اْلاَرْضِ اَنْتَ وَلِيّيْ فِى الدُّنْيَا وَ اْلاخِرَةِ تَوَفَّنِى مُسْلِمًا وَّ اَلْحِقْنِيْ بِالصَّالِحِيْنَ. يوسف:101
Robbi qod aataitanii minal mulki wa ‘allamtanii min ta’wiilil ahaadiitsi faathiros samaawaati wal ardli anta waliyyii fid-dunyaa wal aakhiroti tawaffanii muslimaw wa alhiqnii bishshoolihiin (Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta’bir mimpi. (Ya Tuhan). Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh). [QS. Yusuf : 101]
10. Doa nabi Syu’aib AS
... رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقّ وَ اَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. الاعراف:89
... Robbanaaftah bainanaa wa baina qouminaa bilhaqqi wa anta khoirul faatihiin (Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya). [QS. Al-A’raaf : 89]
11. Doa nabi Zakariyya AS

هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّه، قَالَ رَبّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرّيَّةً طَيّبَةً، اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ. ال عمران:38
Di sanalah Zakariya berdoa kepada Tuhannya seraya berkata, “Robbi hablii milladunka dzurriyyatan thoyyibah, innaka samii'ud du’aa’ (Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa)”. [QS. Ali ‘Imran : 38]
قَالَ رَبّ اِنّيْ وَهَنَ اْلعَظْمُ مِنّيْ وَ اشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّ لَمْ اَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبّ شَقِيًّا(4) وَ اِنّيْ خِفْتُ اْلمَوَالِيَ مِنْ وَّرَائِيْ وَ كَانَتِ امْرَأَتِيْ عَاقِرًا فَهَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّا(5) يَرِثُنِيْ وَ يَرِثُ مِنْ الِ يَعْقُوْبَ وَ اجْعَلْهُ رَبّ رَضِيًّا(6). مريم:4-6
Robbi innii wahanal ‘adhmu minnii wasyta’alar ro’su syaibaw walam akum bidu’aa-ika robbi syaqiyya, wa innii khiftul mawaaliya miw waroo-ii wa kaanatimroatii ‘aaqiran fahablii mil-ladunka waliyya, yaritsunii wa yaritsu min aali Ya’quuba waj’alhu robbi rodliyya. Ia berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. (4) Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putra, (5) yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridlai". (6) [QS. Maryam : 4-6]

وَ زَكَرِيَّا اِذْ نَادى رَبّه رَبّ لاَ تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّ اَنْتَ خَيْرُ اْلورِثِيْنَ. فَاسْتَجَبْنَا لَه وَوَهَبْنَا لَه يَحْيى وَ اَصْلَحْنَا لَه زَوْجَه. الانبيا: 89-90
Dan (ingatlah kisah) Zakariyya ketika ia menyeru Tuhannya, “Robbi laa tadzarnii fardaw wa anta khoirul waaritsiin (Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkau Pewaris yang paling baik)”. Maka Kami perkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan kami jadikan istrinya dapat mengandung. [QS. Al-Anbiyaa’ : 89-90]
12. Doa nabi ‘Isa AS
قَالَ عِيْسى ابْنُ مَرْيَمَ اللّهُمَّ رَبَّنَا اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مّنَ السَّمَاءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لاَّوَّلِنَا وَ اخِرِنَا وَ ايَةً مّنْكَ وَ ارْزُقْنَا وَ اَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ. المائدة:114
Isa putra Maryam berdoa, “Alloohumma robbanaa anzil ‘alainaa maaidatam minas-samaa-i takuunu lanaa ‘iidal li awwalinaa wa aakhirinaa wa aayatam minka warzuqnaa wa anta khoirur rooziqiin (Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, beri rezqilah kami, dan Engkaulah Pemberi rezqi Yang Paling Utama)”. [QS. Al-Maaidah : 114]

اِنْ تُعَذّبْهُمْ فَاِنَّهُمْ عِبَادُكَ، وَ اِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَاِنَّكَ اَنْتَ اْلعَزِيْزُ اْلحَكِيْمُ. المائدة:118
In tu’adzdzibhum fainnahum ‘ibaaduk, wa in taghfir lahum fainnaka antal ‘aziizul hakiim (Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana). [QS. Al-Maaidah : 118]
Masih ada lanjutanya di Kumpulan Doa Lain Dalam Al Quran Bg 3


سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ